Dalam dunia konstruksi dan renovasi, sering kali muncul pertanyaan mengenai perbedaan antara sealant dan lem bangunan. Keduanya memang memiliki fungsi perekat, tetapi sebenarnya dirancang untuk keperluan yang berbeda. Memahami perbedaan ini dapat membantu Anda memilih produk yang tepat untuk setiap proyek.
Apa itu Sealant
Sealant adalah bahan perekat elastis yang dirancang untuk menutup celah, sambungan, atau retakan pada berbagai permukaan. Sealant memiliki fleksibilitas tinggi, yang memungkinkannya untuk tetap utuh meskipun terjadi pergerakan pada material yang direkatkan.
Kegunaan Sealant
Menutup sambungan antara dua material untuk mencegah kebocoran air, udara, atau debu.
Cocok untuk aplikasi di area yang membutuhkan daya tahan terhadap cuaca atau tekanan, seperti:
- Sambungan jendela dan pintu.
- Kamar mandi, dapur, dan area basah lainnya.
- Fasad bangunan atau sambungan ekspansi.
Jenis Sealant yang Umum Digunakan:
- Silicone Sealant
Ideal untuk aplikasi tahan air dan tahan suhu ekstrem. - Acrylic Sealant
Cocok untuk retakan kecil pada dinding dan plafon. - Polyurethane Sealant
Digunakan pada konstruksi yang membutuhkan kekuatan tinggi.
Apa itu Lem Bangunan
Lem bangunan adalah bahan perekat yang dirancang untuk merekatkan dua permukaan dengan kuat. Tidak seperti sealant, lem bangunan biasanya kurang elastis tetapi memiliki daya rekat yang sangat tinggi, sehingga cocok untuk menyambungkan material permanen.
Kegunaan Lem Bangunan
Merekatkan material seperti kayu, logam, keramik, kaca, dan beton.
Digunakan untuk kebutuhan struktural atau dekoratif, seperti:
- Pemasangan ubin.
- Perekat panel kayu atau gypsum.
- Pemasangan aksesoris dinding dan lantai.
Jenis Lem Bangunan yang Umum Digunakan:
- Epoxy Adhesive
Digunakan untuk aplikasi berat, seperti konstruksi beton atau logam. - Lem Polyvinyl Acetate (PVA)
Umum digunakan untuk kayu dan material ringan. - Lem Polyurethane
Kuat dan tahan cuaca, cocok untuk penggunaan luar ruangan.
Tabel Perbedaan Sealant dengan Lem Bangunan
Aspek | Sealant | Lem Bangunan |
---|---|---|
Fungsi Utama | Menutup celah dan sambungan. | Merekatkan dua material secara permanen. |
Elastisitas | Tinggi, fleksibel terhadap pergerakan. | Rendah, tidak fleksibel setelah mengering. |
Kekuatan Rekat | Sedang, tidak sekuat lem bangunan. | Tinggi, cocok untuk sambungan permanen. |
Penggunaan Umum | Area basah, sambungan ekspansi, jendela. | Perekatan kayu, ubin, atau panel. |
Ketahanan Cuaca | Tinggi, ideal untuk eksterior. | Bervariasi tergantung jenis lem. |
Memilih Penggunaan yang Tepat
Memilih sealant atau lem bangunan tergantung pada kebutuhan proyek Anda:
- Gunakan sealant jika proyek melibatkan sambungan yang rentan terhadap pergerakan atau membutuhkan perlindungan dari kelembapan dan udara.
- Pilih lem bangunan jika Anda perlu merekatkan material dengan daya tahan tinggi secara permanen.
Sealant Bostik
Sealant Bostik P590 menawarkan perlindungan yang tak tertandingi terhadap kebocoran dan keausan dalam berbagai aplikasi konstruksi. Formulanya yang elastis dan tahan cuaca membuatnya ideal untuk segel pada sambungan, celah, dan permukaan yang rentan terhadap perubahan suhu dan gerakan struktural. Daya rekat Bostik Seal “N” Flex One Plus P590 yang kuat dan kemampuannya untuk menahan tekanan air memastikan perlindungan yang andal terhadap kebocoran dan infiltrasi air, dan masih banyak lagi keunggulan dari Sealant Bostik pada infrastruktur bangunan yang akan dibahas.
Aplikasi Mudah
Dengan konsistensi yang tepat dan daya rekat yang kuat, sealant Bostik Seal N Flex P590 mudah diaplikasikan pada berbagai jenis permukaan, termasuk beton, kayu, logam, dan banyak lagi.