Sebuah bangunan dapat berdiri kokoh berkat adanya komponen-komponen utama yang membentuk struktur bangunan. Komponen-komponen tersebut antara lain pondasi, dinding, atap, lantai, dan lainnya. Untuk memastikan bangunan memiliki kekuatan yang optimal, setiap elemen struktur ini harus dirancang dan diperhitungkan dengan cermat agar mampu menanggung beban yang diberikan. Selain itu, struktur bangunan juga harus dapat mendistribusikan beban tersebut ke tanah secara aman.
Jenis-jenis Struktur Bangunan
1. Struktur Bawah
Struktur bawah terdiri dari elemen-elemen yang berada di bawah permukaan tanah, seperti pondasi dan sloof. Fungsi utama dari struktur bawah adalah untuk menahan dan mendistribusikan beban bangunan di atasnya ke tanah agar bangunan tetap stabil dan aman.
2. Struktur Tengah
Terletak di antara struktur atas dan bawah. Elemen-elemen yang termasuk dalam bagian ini antara lain dinding, balok, kolom, dan lainnya. Konstruksi yang baik pada bagian tengah ini sangat penting untuk memastikan kekokohan dan ketahanan bangunan.
3. Struktur Atas
Struktur atas adalah elemen-elemen yang mendukung atap bangunan, seperti kuda-kuda atap dan kerangka atap. Ini harus dirancang kuat untuk memastikan atap tidak bergeser atau rusak saat terkena angin atau hujan.
Komponen-komponen Struktur Bangunan
1. Pondasi
Pondasi adalah elemen penting dalam struktur bangunan yang berfungsi untuk menahan dan menyalurkan beban bangunan ke dalam tanah. adalah bagian pertama yang langsung bersentuhan dengan tanah untuk memastikan stabilitas bangunan.
2. Kolom
Kolom berfungsi sebagai penopang vertikal bagi beban bangunan. Selain itu, kolom juga membantu menahan guncangan akibat getaran, pergerakan tanah, angin, atau beban lainnya. Kolom dan balok bekerja sama untuk menjaga kestabilan struktur serta meminimalkan kerusakan akibat guncangan.
3. Balok
Balok adalah elemen horizontal yang berfungsi untuk mendistribusikan beban dari lantai, atap, atau struktur lainnya. Komponen ini menerima beban hidup, mati, serta beban akibat angin dan gempa. Balok juga berfungsi sebagai penghubung antara lantai atas dan struktur lainnya.
4. Sloof
Sloof berfungsi sebagai penguat pondasi dan lantai pertama. Ini menyebarkan beban ke seluruh pondasi secara merata dan membantu mengunci dinding serta kolom agar tetap kokoh meski ada pergerakan tanah.
5. Dinding
Dinding memisahkan ruangan satu dengan yang lainnya dan juga mendistribusikan beban ke lantai serta pondasi di bawahnya. Elemen ini dapat dibangun menggunakan bata ringan yang direkatkan dengan mortar Aplus 220 ALC Adhesive, kemudian diberi lapisan finishing dengan mortar Aplus 22 Plaster ALC dan Aplus 110 Acian.
6. Plat Lantai
Plat lantai adalah bagian struktur bangunan yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Biasanya dimulai dengan balok yang menumpu pada kolom bangunan. Plat lantai dapat terbuat dari berbagai bahan, seperti kayu, beton, atau baja, dan sering digunakan pada bangunan bertingkat untuk membentuk langit-langit atau lantai atas.
7. Plat Lantai
Plat lantai adalah bagian struktur bangunan yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Biasanya dimulai dengan balok yang menumpu pada kolom bangunan. Plat lantai dapat terbuat dari berbagai bahan, seperti kayu, beton, atau baja, dan sering digunakan pada bangunan bertingkat untuk membentuk langit-langit atau lantai atas.
8. Kuda-kuda
Kuda-kuda berfungsi untuk menopang beban atap dan angin. Selain itu, kuda-kuda juga membentuk pola atap yang akan digunakan. Material kuda-kuda dapat berupa baja ringan, kayu, atau bahan lainnya. Pada bangunan modern, kuda-kuda baja ringan banyak dipilih karena kemudahan pemasangannya.
9. Atap
Atap adalah bagian yang menutup bangunan dan melindungi ruangan serta penghuninya dari cuaca, debu, dan angin. Komponen ini dapat terbuat dari berbagai material, seperti atap metal, tanah liat, seng, beton, kaca, dan bahan lainnya.